Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses komunikasi dan digitalisasi hingga ke pelosok desa.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui audiensi bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi RI) pada Senin (13/10) yang lalu, di Jakarta.
Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, yang hadir bersama sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Burlianto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maidar, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Yudha Setiawan, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Andilya.
Pertemuan ini diterima oleh Staf Khusus Menteri Komdigi Bidang Komunikasi dan Politik, Arnanto Nurprabowo, bersama jajaran teknis lintas direktorat Komdigi dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Dalam kesempatan itu, Bupati Parosil Mabsus menegaskan pentingnya pemerataan akses telekomunikasi sebagai bagian integral dari pembangunan daerah. Menurutnya, keberadaan infrastruktur digital seperti Base Transceiver Station (BTS) sangat vital untuk membuka keterisolasian informasi di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau sinyal.
“Pembangunan sarana komunikasi dan informatika bukan sekadar kebutuhan teknologi, tapi menjadi penopang utama kemajuan daerah. Lampung Barat tidak boleh tertinggal hanya karena keterbatasan jaringan,” tegas Parosil.
Ia menjelaskan, masih banyak desa di Kabupaten Lampung Barat yang berada di area blank spot, sehingga masyarakat kesulitan mengakses informasi, memasarkan produk pertanian, maupun memanfaatkan layanan publik berbasis digital.
“Banyak petani tidak tahu harga pasar komoditas atau kesulitan memasarkan produk karena tak memiliki akses informasi. Kondisi ini membuat mereka sering menjual hasil panen di bawah harga pasar,” lanjutnya.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengajukan pembangunan menara BTS di lima titik prioritas untuk dianggarkan pada tahun 2026.
Kelima lokasi tersebut meliputi:
Pekon Lombok, Kecamatan Lumbok Seminung. Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit. Pekon Batu Api, Kecamatan Pagar Dewa. Pekon Tribudisukur, Kecamatan Kebun Tebu, dan Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh
Wilayah-wilayah tersebut dipilih berdasarkan tingkat urgensi dan keterbatasan sinyal yang paling parah. Secara geografis, daerah ini berada di kawasan perbukitan, sehingga sinyal dari menara terdekat sulit menjangkau.
Pembangunan BTS di titik-titik tersebut diharapkan dapat memberikan efek jangkauan yang luas hingga ke desa-desa sekitarnya, membuka akses komunikasi, serta memperkuat konektivitas digital di Lampung Barat.
Lebih jauh, Bupati Parosil menegaskan bahwa digitalisasi adalah fondasi pembangunan masa depan. Pemerintah daerah tidak hanya ingin membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat infrastruktur digital yang mampu mendorong lahirnya masyarakat yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Lampung Barat dikenal sebagai Kabupaten Literasi, Konservasi, dan Tangguh Bencana. Semua potensi ini akan berkembang maksimal bila ditopang dengan akses TIK yang kuat,” ujar Parosil.
Menurutnya, digitalisasi akan memperluas kesempatan masyarakat untuk belajar, berwirausaha, hingga mempromosikan potensi wisata dan produk lokal secara lebih luas.
Dalam audiensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat juga menyampaikan tiga tujuan utama, yaitu:
Pertama, menyelaraskan program pembangunan TIK daerah dengan kebijakan nasional di bidang komunikasi dan digitalisasi.
Kedua, mengajukan bantuan pembangunan infrastruktur TIK, seperti BTS, jaringan internet desa, dan akses satelit bagi wilayah yang belum terjangkau.
Ketiga, meminta dukungan pelatihan literasi digital dan penguatan SDM digital, baik bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat umum.
Berdasarkan data terbaru, dari total 131 pekon (desa) dan 5 kelurahan di Kabupaten Lampung Barat, baru 29 desa yang memiliki akses internet melalui program pemerintah pusat sebelumnya. Artinya, masih ada 102 desa yang belum tersentuh jaringan internet memadai.
Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Pemkab Lampung Barat untuk terus berjuang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun sektor swasta.
“Pemerataan akses komunikasi dan informasi bukan sekadar urusan jaringan, tetapi bagian dari upaya mewujudkan keadilan pembangunan antar wilayah,” ujar Bupati Parosil.
Dengan adanya dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berharap pembangunan infrastruktur BTS dan sarana TIK lainnya dapat segera terealisasi.
Upaya ini diharapkan menjadi langkah besar menuju Lampung Barat yang terkoneksi, inklusif, dan berdaya saing digital, di mana masyarakat desa memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses informasi, layanan publik, hingga peluang ekonomi digital.
“Kami optimistis, dengan kolaborasi yang kuat antara pusat dan daerah, seluruh masyarakat Lampung Barat akan menikmati manfaat konektivitas digital tanpa terkecuali,” tutup Bupati Parosil.